KELUARGA SAKINAH
Pertama
sekali marilah kita bersyukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan nikmat kepada kita semua, sehingga kita dapat bertemu dan berkumpul ditempat
yang kita cintai dalam rangka melaksanakan wirid
bulanan
Sholawat
dan salam marilah kita kirimkan kepada arwah junjungan kita yaitunya
Nabi Besar Muhammad SAW yang telah berjasa membawa umatya
dari lembah jahiliya
kepada lembah yang penuh cahaya iman dan Islam.
Ibu-Ibu Jamaah
Majelis Ta’lim yang berbahagia.
Pada
kesempatan ini kita coba memberi judul pengajian kita dengan :
“ KELUARGA SAKINAH ”
Ketika kita
membicarakan tentang keluarga sakinah mawaddah wa rahma, maka
yang menjadi rujukan kita adalah surat Ar Rum ayat 21.
“Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya adalah Dia
menciptakan pasangan-pasangan
untukmu dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan
merasa tentram kepadanya.
dan Dia menjadikan diantaramu cinta dan kasih sayang.
Sungguh pada yang demikian
itu benar-benar terdapat tanda-tanda kekuasaan-Nya bagi kaum
yang berpikir.
Ibu-Ibu jamaah Majelis Ta’lim
yang mulia.
Ayat ini
sangat favorit dalam pernikahan, sehingga apabila kita menerima
undangan pernikahan dari kerabat,teman dan relasi, banyak
ditemukan terjemahan dari
ayat ini yang terukir indah dengan berbagai gaya.
Para tamu
undanganpun mengucapkan kata-kata “Semoga menjadi keluarga
sakinah mawaddah wa rahmah “ kepada penganten yang duduk
dipelaminan sambil
menyalami keduanya.
Apakah yang
dimaksud dengan sakinah ?. Para Ahli tafsir memberikan pengertian
“sakinah” itu dengan ketenangan atau ketentraman yang
diperoleh pasangan suami dan
isteri setelah mereka resmi menikah.
Ketenangan
pertama mungkin sudah dirasakan oleh suami dan isteri ketika dia
1
sudah berubah status dari dulunya gadis dan bujang. Dulu
keduanya sebelum menikah
merasa cemas dan gelisah siapakah nanti yang akan menjadi
calon pendamping hidup.
setelah menikah pertanyaan itu sudah terjawab, jiwa raga
merasa tentram hidup sudah
ada yang mendampingi.
Lalu apakah
arti dari Mawaddah ? Pakar tafsir memberikan pengertian dari
Mawaddah adalah rasa cinta yang ada pada pasangan suami
isteri, ini berkaitan kondisi
fisik dan kelebihan pasangan. Sedangkan “rahma” berarti
kasih sayang dari suami dan
isteri yang menitik beratkan kepada menerima segala
kelemahan dari pasangan serta
menutup kekurangan pasangan.
Ibu-Ibu
jamaah Majelis Ta’lim rahimakumullah.
Diawal
pernikahan pasangan suami isteri begitu menikmati indahnya sebuah
mahligai pernikahan. Namun seiring perjalanan waktu dari
hari keminggu, dari minggu
ke bulan, masing-masing sudah mengetahui watak asli dari
pasangannya, kelebihan
pasangannya serta kelemahan dari pasangannya.
Keluarga
sakinah mawaddah wa rahmah yang didamba namun yang didapat
adalah Keluarga sakitnah merana dan sengsara. Ini semua
terjadi akibat antara suami
dan isteri tidak sabar menghadapi perbedaan yang ada
diantara keduanya. Tidak sabar
menghadapi kelemahan dan kekurangan pasangan. Ditambah
dengan kurang taatnya
suami isteri menjalankan ajaran agama.
Ibu-Ibu
jamaah Majelis Ta’lim yang berbahagia.
Ibarat kita
membangun suatu bangunan. Pastilah ada pasir, ada semen, ada kerikil
ada air, ada batu bata dan lain-lain. Setiap komponen harus
bersatu padu untuk menjadi
suatu bangunan yang kokoh. Walaupun berbagai komponen ini
memiliki karakter dan
sifat yang berbeda, namun untuk mencapai tujuan membuat
bangunan yang kuat, seluruh
komponen harus melepaskan sifat awalnya, agar bisa bersatu
dalam bangunan.
Begitupun dalam
membentuk keluarga sakinah mawaddah wa rahmah. Antara
Suami dan isteri harus bisa menerima sifat dan karakter dari
pasangannya yang berbeda.
Perbedaan bukan untuk dibesarkan-besarkan, tetapi perbedaan
dijadikan sebagai perekat
Dan penguat bangunan keluarga sakinah mawaddah wa rahmah.
2
Ibu-Ibu jamaah Majelis Ta’lim yang mulia.
Ketika
suami dan isteri yang hidup dalam sebuah rumah tangga yang diikat oleh
perkawinan yang mulia mampu menjaga keharmonisan antara
suami dan isteri, saling
mencintai pasangannya dengan sepenuh hati, dipupuk dengan
kasih sayang yang tulus,
saling melengkapi kekurangan masing-masing dan menjaga
kehormatan diri, menjaga
hubungan baik dengan keluarga kedua belah pihak, insyaa
Allah keluarga sakinah
akan terwujud dalam keluarga tersebut.
Ingatlah
hadits Rasulullah yang mengatakan “ Dunia itu adalah perhiasan,
sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita yang shaliha”.
Semoga kita yang hadir
dimajelis ini mampu menjadikan keluarga kita keluarga
sakinah mawaddah wa rahmah,
aamiin aamiin ya Rabbal ‘aalamiin.
Sampai
disini kajian kita pada kesempatan ini semoga kajian ini bermanfaat bagi
Kita semua. Wassalam.
3
Tidak ada komentar:
Posting Komentar