RENCANA KERJA TAHUNAN
MAJELIS TA’LIM ………………. DESA……………....
KECAMATAN …………………..
TAHUN …….
A. PENDAHULUAN
Salah satu model pendidikan nonformal yang
diharapkan dapat berkembang bersama dengan lembaga pendidikan lainnya adalah
majelis ta’lim. Model pembinaan majelis ta’lim diharapkan dapat menawarkan
sebuah solusi dari problematika yang dihadapi umat di antaranya berupa
tantangan akibat kemajuan teknologi, masalah hubungan sosial. Masalah pembinaan
keluarga dan masalah pendidikan anak.
Melihat posisi strategis majelis ta’lim
yang berdiri sejajar dengan lembaga pendidikan lainnya seperti sekolah,
madrasah atau pesantren menempatkan dirinya mengakar di masyarakat. Sehingga
peranannya sebagai sarana pembinaan umat sangatlah penting. Dapat diprediksi
jika seandainya umat Islam hanya terikat pada pendidikan formal yang terbatas
pada lembaga sekolah atau madrasah sehingga banyak celah yang tidak tertutupi,
sehingga pilihan alternatifnya dapat dialihkan pada majelis ta’lim yang berperan
sebagai pembinaan umat islam.
Berdasarkan hal tersebut diatas maka perlu
kiranya mengangkat
permasalahan sekitar majelis ta’lim yang meliputi pengertian, latar belakang
munculnya, serta fungsi dan peran majelis ta’lim dalam pembinaan umat
B. FUNGSI DAN PERAN MAJELIS TAKLIM DALAM PEMBINAAN UMAT
Fungsi dan Peranan Majelis
Ta’lim dalam Pembinaan Umat
pembinaan umat sangat dibutuhkan dalam kehidupan
bermasyarakat dan beragama. Agama Islam bukan hanya sekadar konsep ajaran yang
dogmatis, melainkan ajaran yang disampaikan oleh Allah
melalui Para Rasul harus lanjutkan kepada umat.
Untuk membumikan ajaran Islam tersebut diperlukan satu wadah yang dapat mengkoordinir umat Islam khususnya, agar cita-cita dan tujuan untuk menciptakan umat yang menghayati dan mengaplikasikan ajaran-ajaran agama dapat terealisasi.salah satu wadah yang dimaksud, adalah “MAJELIS TA’LIM”. Sebagai lembaga pendidikan nonformal, majelis ta’lim berfungsi sebagai berikut:
1
a. Membina dan megembangkan ajaran Islam dalam
rangka membentuk
masyarakat yang bertaqwa kepada Allah SWT.
b. Sebagai taman rekreasi rohaniyah, karena penyelenggaraannya
bersifat sentral.
c. Sebagai
ajang berlangsungnya silaturrahmi yang dapat menghidup suburkan
dakwah dan Ukhuwah Islamiyah.
d. Sebagai sarana dialog berkesinambungan antara
ulama dan umara dengan umat.
e. Sebagai media
penyampaian gagasan yang bermanfaat bagi pembangunan umat dan bangsa
pada umumnya.
C. STRATEGI PEMBINAAN UMAT
MELALUI MAJELIS TA’LIM
Jika ditinjau dari strategi
pembinaan umat, maka dapat dikatakan bahwa majelis ta’lim merupakan wadah atau
wahana dakwah islamiyah yang murni institusional keagamaan yang melekat pada
agama islam itu sendiri. Hal ini senada dengan apa yang dikemukakan oleh M.
Arifin bahwa majelis ta’lim menjadi sarana dakwah dan tabligh yang Islami di
samping berperan sentral dalam pembinaan dan peningkatan kualitas hidup umat
Islam juga diharapkan dapat menyadarkan umat Islam dalam rangka menghayati,
memahami, dan mengamalkan ajaran agama yang
kontekstual sehingga dapat menjadikan umat Islam
sebagai ummatan wasathan yang meneladani kelompok umat Islam.
Berkaitan dengan hal
tersebut, fungsi dan peranan majelis ta’lim, tidak lepas dari kedudukannya
sebagai alat dan sekaligus media pembinaan kesadaran beragama. Usaha pembinaan umat
atau masyarakat dalam bidang agama biasanya menggunakan beberapa bentuk
pendekatan, yakni:
a) Lewat propaganda yang lebih menitikberatkan kepada
pembentukan publik opini, agar mereka mau bersikap dan berbuat sesuai dengan
maksud propaganda.
2
b) Melalui
indoktrinasi yaitu menanamkan ajaran dengan konsepsi yang telah disusun secara
tegas dan bulat oleh pihak pengajar untuk disampaikan kepada masyarakat, ceramah dan sebagainya.
c) Melalui jalur pendidikan, dengan menitik beratkan kepada pembangkitan dan matang dari karsa sehingga
cara pendidikan ini lebih mendalam dan matang dari pada propaganda dan
indoktrinasi(Salahuddin Sanusi, 1964: 112). Salah satu di antaranya dengan pendekatan pembinaan mental
spiritual melalui jalur pendidikan, inilah yang banyak dipergunakan seperti di
sekolah, madrasah, pesantren dan pengajian, termasuk majelis ta’lim. Dengan
demikian majelis ta’lim mempunyai kedudukan yang sangat penting di tengah
masyarakat.
D. JAMA’AH DAN METODE
MAJELIS TAKLIM
Ditinjau dari kelompok
sosial dan dasar pengikat jamaahnya, majelis ta’lim dapat dikelompokkan dalam
beberapa macam, yaitu (1) majelis ta’lim yang jamaahnya terdiri dari jenis
tertentu seperti kaum bapak, kaum ibu, remaja dan campuran (tua, muda, pria dan
wanita), (2) majelis ta’lim yang diselenggarakan oleh lembaga-lembaga
sosial/keagamaan, kelompok penduduk di suatu daerah, instansi dan organisasi
tertentu (Ensiklopedi Islam, 1994: 121).
Untuk metode penyajiannya
berupa metode ceramah, halaqah, dan campuran. Sedangkan materi yang dipelajari
dalam majelis ta’lim mencakup: pembacaan al-Qur’an serta tajwidnya, tafsir
bersama ulumul Qur’an, Hadist dan Mustalahnya, Fiqhi dan Ushul Fiqhi, Tauhid,
Ahklak serta materi-materi yang dibutuhkan para jamaah. Disamping kegiatan
pengajian rutin, majelis ta’lim juga melakukan kegiatan-kegiatan lain seperti
peringatan hari-hari besar Islam dan kegiatan sosial lainnya.
Perkembangan majelis ta’lim dewasa ini cukup mengembirakan dan senantiasa dihadiri banyak jamaah. Hal ini tidak lepas dari adanya kebutuhan dan hasrat masyarakat terhadap pengetahuan tentang agama. Dengan demikian, pengaktualisasian nilai-nilai dan ajaran agama dapat ditingkatkan, sehingga berimplikasi pada umat yang bertanggung jawab terhadap diri, sesama, lingkungannya.
3
Penyuluh Agama Islam dapat menyesuaikan program bimbingan atau penyuluhan dengan kondisi majelis ta’lim dilapangan menyelaraskan program yang ada dalam sylabus majelis ta’lim dengan program kementerian agama.
Penyuluh Agama juga memberikan ruang
kepada anggota majelis ta’lim untuk melakukan konseling atau informasi yang
dibutuhkan oleh jama’ah diluar jadwal tatap muka sesuai waktu penyuluh yang
tersedia untuk melayani jama’ah.
E. PENUTUP
Demikian rencana kerja tahunan ini diharapkan menjadi acuan bagi penyuluh secara khusus dan
juga anggota kelompok Majelis Taklim dalam upaya tercapainya tujuan bimbingan
dan penyuluhan agama dan pembangunan di kecamatan…………. Kabupaten
………….
Nama Kecamatan,Tanggal,bulan, tahun
Penyuluh Agama
|
|
|
|
4






Tidak ada komentar:
Posting Komentar