Selamat datang di Pena Yusmondra. Saya merasa sangat bahagia bila bisa berbagi dengan saudara semua, walau berupa motivasi dan tausiah yang ringan, mudah-mudahan bermanfaat.

Senin, 05 Februari 2024

Rencana Kerja Tahunan

 

RENCANA KERJA TAHUNAN

  MAJELIS TALIM ………………. DESA……………....

KECAMATAN ………………….. 

TAHUN …….

                    

       A. PENDAHULUAN


Salah satu model pendidikan nonformal yang diharapkan dapat berkembang bersama dengan lembaga pendidikan lainnya adalah majelis ta’lim. Model pembinaan majelis ta’lim diharapkan dapat menawarkan sebuah solusi dari problematika yang dihadapi umat di antaranya berupa tantangan akibat kemajuan teknologi, masalah hubungan sosial. Masalah pembinaan keluarga dan masalah pendidikan anak.

Melihat posisi strategis majelis ta’lim yang berdiri sejajar dengan lembaga pendidikan lainnya seperti sekolah, madrasah atau pesantren menempatkan dirinya mengakar di masyarakat. Sehingga peranannya sebagai sarana pembinaan umat sangatlah penting. Dapat diprediksi jika seandainya umat Islam hanya terikat pada pendidikan formal yang terbatas pada lembaga sekolah atau madrasah sehingga banyak celah yang tidak tertutupi, sehingga pilihan alternatifnya dapat dialihkan pada majelis ta’lim yang berperan sebagai pembinaan umat islam.

Berdasarkan hal tersebut diatas maka perlu kiranya mengangkat permasalahan sekitar majelis ta’lim yang meliputi pengertian, latar belakang munculnya, serta fungsi dan peran majelis ta’lim dalam pembinaan umat

B. FUNGSI DAN PERAN MAJELIS TAKLIM DALAM PEMBINAAN UMAT

Fungsi dan Peranan Majelis Ta’lim dalam Pembinaan Umat
pembinaan umat sangat dibutuhkan dalam kehidupan bermasyarakat dan beragama. Agama Islam bukan hanya sekadar konsep ajaran yang dogmatis, melainkan ajaran yang disampaikan oleh Allah melalui Para Rasul harus lanjutkan kepada umat.

Untuk membumikan ajaran Islam tersebut diperlukan satu wadah yang dapat mengkoordinir umat Islam khususnya, agar cita-cita dan tujuan untuk menciptakan umat yang menghayati dan mengaplikasikan ajaran-ajaran agama dapat terealisasi.salah satu wadah yang dimaksud, adalah “MAJELIS TALIM”. Sebagai lembaga pendidikan nonformal, majelis ta’lim berfungsi sebagai  berikut:

                                                                1


a. Membina dan megembangkan ajaran Islam dalam rangka membentuk

    masyarakat yang bertaqwa kepada Allah SWT.

b. Sebagai taman rekreasi rohaniyah, karena penyelenggaraannya bersifat sentral.

c. Sebagai ajang berlangsungnya silaturrahmi yang dapat menghidup suburkan

    dakwah dan Ukhuwah Islamiyah.

d. Sebagai sarana dialog berkesinambungan antara ulama dan umara dengan umat.

e. Sebagai media penyampaian gagasan yang bermanfaat bagi pembangunan umat dan  bangsa pada umumnya.

 

    C. STRATEGI PEMBINAAN UMAT MELALUI MAJELIS TA’LIM

Jika ditinjau dari strategi pembinaan umat, maka dapat dikatakan bahwa majelis ta’lim merupakan wadah atau wahana dakwah islamiyah yang murni institusional keagamaan yang melekat pada agama islam itu sendiri. Hal ini senada dengan apa yang dikemukakan oleh M. Arifin bahwa majelis ta’lim menjadi sarana dakwah dan tabligh yang Islami di samping berperan sentral dalam pembinaan dan peningkatan kualitas hidup umat Islam juga diharapkan dapat menyadarkan umat Islam dalam rangka menghayati, memahami, dan mengamalkan ajaran agama yang

kontekstual sehingga dapat menjadikan umat Islam sebagai ummatan wasathan yang meneladani kelompok umat Islam.

Berkaitan dengan hal tersebut, fungsi dan peranan majelis ta’lim, tidak lepas dari kedudukannya sebagai alat dan sekaligus media pembinaan kesadaran beragama. Usaha pembinaan umat atau masyarakat dalam bidang agama biasanya menggunakan beberapa bentuk pendekatan, yakni:

a)     Lewat propaganda yang lebih menitikberatkan kepada pembentukan publik opini, agar mereka mau bersikap dan berbuat sesuai dengan maksud propaganda.

 

2


b)   Melalui indoktrinasi yaitu menanamkan ajaran dengan konsepsi yang telah disusun secara tegas dan bulat oleh pihak pengajar untuk disampaikan kepada masyarakat,  ceramah dan sebagainya.

c)  Melalui jalur pendidikan, dengan menitik beratkan kepada pembangkitan dan matang dari karsa sehingga cara pendidikan ini lebih mendalam dan matang dari pada propaganda dan indoktrinasi(Salahuddin Sanusi, 1964: 112). Salah satu di antaranya dengan pendekatan pembinaan mental spiritual melalui jalur pendidikan, inilah yang banyak dipergunakan seperti di sekolah, madrasah, pesantren dan pengajian, termasuk majelis ta’lim. Dengan demikian majelis ta’lim mempunyai kedudukan yang sangat penting di tengah masyarakat.

 

     D. JAMA’AH DAN METODE MAJELIS TAKLIM

Ditinjau dari kelompok sosial dan dasar pengikat jamaahnya, majelis ta’lim dapat dikelompokkan dalam beberapa macam, yaitu (1) majelis ta’lim yang jamaahnya terdiri dari jenis tertentu seperti kaum bapak, kaum ibu, remaja dan campuran (tua, muda, pria dan wanita), (2) majelis ta’lim yang diselenggarakan oleh lembaga-lembaga sosial/keagamaan, kelompok penduduk di suatu daerah, instansi dan organisasi tertentu (Ensiklopedi Islam, 1994: 121).

Untuk metode penyajiannya berupa metode ceramah, halaqah, dan campuran. Sedangkan materi yang dipelajari dalam majelis ta’lim mencakup: pembacaan al-Qur’an serta tajwidnya, tafsir bersama ulumul Qur’an, Hadist dan Mustalahnya, Fiqhi dan Ushul Fiqhi, Tauhid, Ahklak serta materi-materi yang dibutuhkan para jamaah. Disamping kegiatan pengajian rutin, majelis ta’lim juga melakukan kegiatan-kegiatan lain seperti peringatan hari-hari besar Islam dan kegiatan sosial lainnya.

Perkembangan majelis ta’lim dewasa ini cukup mengembirakan dan senantiasa dihadiri banyak jamaah. Hal ini tidak lepas dari adanya kebutuhan dan hasrat masyarakat terhadap pengetahuan tentang agama. Dengan demikian, pengaktualisasian nilai-nilai dan ajaran agama dapat ditingkatkan, sehingga berimplikasi pada umat yang bertanggung jawab terhadap diri, sesama, lingkungannya.


                                                                3



             Penyuluh Agama Islam dapat menyesuaikan program bimbingan atau penyuluhan dengan kondisi majelis ta’lim dilapangan menyelaraskan program yang ada dalam sylabus majelis ta’lim dengan program kementerian agama.

             Penyuluh Agama juga memberikan ruang kepada anggota majelis ta’lim untuk melakukan konseling atau informasi yang dibutuhkan oleh jama’ah diluar jadwal tatap muka sesuai waktu penyuluh yang tersedia untuk melayani jama’ah.

     E. PENUTUP
               Demikian rencana kerja
tahunan ini diharapkan menjadi acuan bagi penyuluh secara khusus         dan juga anggota kelompok Majelis Taklim dalam upaya tercapainya tujuan bimbingan dan                     penyuluhan agama dan pembangunan di kecamatan………….  Kabupaten ………….

 

                                                                            Nama Kecamatan,Tanggal,bulan, tahun

                                                                                               Penyuluh Agama

                

                                                                                               Nama Penyuluh
                                                                                               NIP,199012345678910

                                                                                                

                                                                                                         

                                                                                                                             

                                        

 

 

 

4

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar